Refleksi Diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

 Dalam dunia pendidikan, apakah kita sudah menerapkan sistem pendidikan yang diarahkan oleh Bapak Ki Hadjar Dewantara? seperti ing ngarso sungtulodo, ing mandyo mangun karso, tut wuri handayani? coba kita renungkan hal tersebut dengan menjawab pertanyaan berikut.

  1. Apakah intisari pemikiran KH Dewantara tentang pendidikan?  
  2. Ceritakan proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KH Dewantara?
  3. Apa yang akan lakukan agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD dapat terwujud?
  4. Dari konsep pemikiran KHD tersebut, mana yang sudah Anda terapkan?
Bapak Ki Hadjar Dewantara melihat pendidikan dalam sudut pandang yang lebih tinggi, karena menurut beliau itu pendidikan tidak sekadar mentransfer ilmu melainkan mengajarkan anak tentang budi pekerti dan menjadi seseorang yang mandiri dan bermanfaat. Menurut Bapak Ki Hadjar Dewantara di dalam tulisannya menjelaskan bahwa dalam mendidik anak harus sesuai dengan usianya. Anak usia kelas 1, 2, dan 3 lebih ditekankan pada pengajaran latihan panca indera, sebab mendidik anak kecil itu belum memberikan pengetahuan tapi membangun batinnya supaya menyempurnakan rasa pikiran. Sedangkan anak usia kelas 4 - 7 sudah mulai merasa bahwa dirinya adalah manusia dewasa, sehingga selain latihan panca indera juga diberikan pengetahuan budi pekerti dengan cara beragam permainan tradisional untuk melatih panca inderanya.

Pembelajaran dalam proses belajar sambil bermain dan dilakukan diluar kelas merupakan cerminan pemikiran dari Bapak Ki Hadjar Dewantara. Karena hal tersebut dapat membuat peserta didik menjadi merdeka dan bebas memberikan ekspresinya. Contohnya pada materi teks laporan hasil observasi di SMP kelas 7. Pada materi ini, peserta didik diminta untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar baik itu mengobservasi makhluk hidup maupun para staf yang ada di lingkungan sekolah. Selain itu materi cipta puisi, teks deskripsi, teks berita, dan lain sebagainya. Dengan begitu maka mereka dapat mengekspresikan dirinya sesuai dengan keterampilan dan kreativitas yang mereka miliki. Peserta didik tidak merasa terkekang dan merasa tertekan dengan dijejali berbagai teori tanpa adanya praktik yang bermanfaat.

Maka dari itu untuk mencerminkan pemikiran Bapak Ki Hadjar Dewantara agar terwujud yaitu dengan cara memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk memilih dan memilah materi pelajaran yang mana yang akan dipelajari terlebih dahulu dan juga yang menarik bagi mereka. Karena hal tersebut sudah memberikan makna merdeka belajar bagi peserta didik.
Menurut saya, saya sudah menerapkan konsep pemikiran dari Bapak Ki Hadjar Dewantara pada bagian memberikan keleluasaan peserta didik dalam menyampaikan pendapat, tidak mengekang peserta didik, peserta didik tidak merasa tertekan atau terbebani dengan mata pelajaran yang saya ampu, jika ada materi yang menuntut peserta didik melakukan eksplorasi saya dan peserta didik akan melakukan kegiatan belajar mengajar di luar kelas seperti pada materi teks laporan hasil observasi, disitu peserta didik bebas memilih objek yang akan mereka observasi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Posisi Kontrol

Pemikiran Ki Hajar Dewantara Dalam Pendidikan dan Pengajaran (REFLEKSI FILOSOFI PENDIDIKAN)