MODUL PGP 1.1.a.4 Eksplorasi Konsep - Refleksi Diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Potret Pendidikan Indonesia Saat Zaman Kolonial.

Pada dasarnya pendidikan merupakan hak bagi setiap orang. Namun pada zaman kolonial hal tersebut tidak berlaku. Pendidikan pada tahun 1854 didirikan oleh beberapa Bupati yaitu sekolah kabupaten akan tetapi hal itu hanya untuk mendidik para calon pegawai. Selanjutnya pada tahun yang sama lahirlah sekolah -sekolah bumiputera yang hanya memiliki tiga kelas, disini rakyat hanya mendapatkan pengajaran seadanya seperti membaca, menulis, dan berhitung sekadarnya saja dengan tujuan untuk membantu usaha dagang para saudagar tempat mereka bekerja.

Hingga akhirnya pada tahun 1920 lahirlah perubahan dalam bidang pendidikan yang kemudian pada tahun 1922 lahirlah perguruan Taman Siswa di Yogyakarta sebagai gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa. Taman Siswa ada senagai jiwa rakyat untuk merdeka dan bebas.

Namun kenyataannya saat ini kita belumlah merdeka. Ada beberapa guru yang masih mempunyai pemikiran kolot seperti jika tidak menyelesaikan tugas maka ada hukumannya, atau biasa disebut tugas dan hukuman. Oleh karena itu peserta didik merasa tertekan dan terbebani dengan hal yang demikian. Tidak hanya itu, peserta didik juga sudah terdoktrin bahwa keberhasilannya dalam suatu pelajaran adalah saat ia memperoleh nilai tinggi pada matapelajaran tersebut.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Posisi Kontrol

Pemikiran Ki Hajar Dewantara Dalam Pendidikan dan Pengajaran (REFLEKSI FILOSOFI PENDIDIKAN)